Sabtu, 08 November 2014

troubleshooting pada printer

Trobleshooting Pada Printer
TrobleShoting Pada Printer - Cara Mengatasi Masalah pada Printer
Saat ini, sebagian besar bidang pekerjaan, rasanya sudah menggunakan komputer sebagai pendukung kerja yang memang cukup memudahkan. Membuat surat, menyelesaikan proposal, mencatat laporan keuangan, semua menggunakan computer. Namun, tidak seperti mesin ketik atau kertas dan pulpen, apa yang tertulis di komputer, tidak serta merta dapat kita baca, bawa, apalagi jilid menjadi buku, layaknya kertas. Ya, karena tulisan di komputer masih berupa soft copy yang harus kita cetak dahulu dengan mesin, bernama Printer.
Semua yang tertulis di komputer, akan dapat menjadi dokumen dalam bentuk tercetak di kertas, jika ada printer sebagai mesin pencetaknya. Jadi ketergantungan kerja komputer dengan printer sangat besar. Jika printer tak jalan, maka sudah pasti pekerjaan akan tersendat dan bisa jadi terbengkalai. Apa saja sih jenis kerusakan pada printer itu? Berikut contoh-contoh masalah printer dan penanggulangannya;
Cetakan Kabur (kurang jelas)
Masalah lain yang sering terjadi pada printer adalah cetakan kabur. Hal ini terjadi biasanya karena salah satu kondisi berikut;
· Toner/tinta pada printer mulai habis,
· Ketebalan cetak (density) terlalu rendah
· Economode printing dalam posisi aktif.
Untuk mengatasi kondisi diatas, masalah density dan economode, Anda bisa mengaturnya pada tombol terpisah di printer Anda. Namun, jika masalah ada pada toner/tinta, sementara Anda dapat menggoyang toner printer agar lebih merata dan dapat dipakai kembali, namun tetap bersiap untuk mengisinya dengan yang baru.
Toner Luntur
Saat Anda menyentuh hasil cetak, dan ternyata tinta/toner luntur ditangan. Bisa jadi, printer Anda mengalami masalah berikut;
· Fuser rusak atau hampir habis masa pemakaiannya
Solusi untuk fuser yang bermasalah paling sederhana, adalah dengan menggantinya. Lebih baik untuk tidak memperbaiki fuser, karena fuser termasuk spare part berkala dan memang ada masa berlaku pemakaiannya.
· Rusaknya toner cartrigde sehingga terlalu banyak toner yang keluar.
Untuk printer laser (hitam putih) solusinya dengan mengganti toner cartridge, jika printer laser warna, ganti cartrigdenya.
· Toner tumpah di printer
Jika ya, ada harus membersihkannya.
Masalah pada Tray
Tray adalah tempat untuk meletakkan kertas pada printer. Jika printer menarik lebih dari satu atau bahkan semua kertas dari tray, kemungkinan besar masalah pada
· Pad (alat untuk memisahkan kertas pada tray), dan perlu diganti.
Bisa diperbaiki dengan menginstal pad baru. Untuk perbaikan, sekarang sudah disediakan layanan yang dapat Anda panggil untuk memperbaiki pad.
· Kertas basah atau lembab.
Simpan kertas ditempat yang kering dan terlindung. Ingat juga untuk selalu mengkibas-kibaskan kertas sebelum dimasukkan ke dalam printer, agar lembar per lembarnya terpisah.
Cetakan Berbayang
Hasil cetakan berbayang, adalah saat tulisan atau gambar tercetak dengan baik, tapi ada gambar sama yang lebih terang yang tercetak bersamaan, dengan letak hampir menumpuk. Biasanya disebabkan karena;
· Sambungan listrik yang mensuplai listrik ke printer.
Coba atasi dengan mengecek outlet listrik dengan mencoba dipasangkan pada printer lain untuk melihat apakah masalah yang sama muncul. Jika iya, berarti sambungan listrik memang bermasalah dan harus diselesaikan dahulu.
· Penggunaan spare part berkala yang hampir habis masa pakainya. Sparepart berkala misal drum atau imaging kit.
Spare part berkala mempunyai masa pakai, biasanya ditentukan dengan sejumlah kertas tertentu/berapa kali mencetak. Pada saat printer mencapai angka yang ditentukan spare part tersebut memang harus diganti, salah satunya juga untuk menghilangkan bayangan.
Paper Jam
Paper jam adalah salah satu masalah yang paling sering terjadi pada printer, bahasa umumnya adalah printer macet atau head kotor. Penyebabnya, biasanya adalah karena printer kotor, jenis kertas yang digunakan tidak sesuai, atau roller yang menggerakkan kertas tersendat/mati. Dan biasanya, printer yang menampung kertas secara vertikal sering mengalami paper jam. Printer model ini tidak didesain untuk pemakaian intensif.
Solusinya;
· Bersihkan printer secara rutin dengan alat dan pembersih yang benar.
· Gunakan kertas yang benar tiap kali akan mencetak dokumen. Benar baik jenis kertas maupun ukuran, perlu diperhatikan.
· Jika kerusakan terjadi pada roller, ganti roller printer Anda.
Namun ingat, roller pada setiap type printer berbeda-beda, baik letak maupun modelnya. Anda harus benar-benar mengenali karena salah-salah mengganti roller, justru akan menyebabkan kerusakan yang lebih serius.
· Jika terjadi paper jam, perlu diperhatikan untuk selalu tarik kertas searah dengan jalur keluar kertas karena jika ditarik ke belakang akan tersumbat di dalam printer.
Masalah pada printer. Permasalahan pada printer. Kerusakan pada printer dan cara mengatasinya. Hasil print berbayang. Cara mengatasi hasil print berbayang. Mengatasi hasil print berbayang. Cara mengatasi kerusakan pada printer.
Cara mengatasi masalah pada printer. Kerusakan printer. Cara mengetahui tinta printer habis. Rool pada printer. Penyebab hasil print berbayang. Masalah masalah pada printer.Http://carapedia.com/mengatasi_masalah_pada_printer_info282….
Cara mengatasi troubleshooting pada printer. Permasalahan tentang tik hp. Caramengatasi kertas tersendat di dalam printer. Roll pada printer. Contoh printer laser. Masalah pada printer serta cara kerjanya. Mesin yang ada di dalam printer.
Masalah kerusakan pada printer. Cara mengatasi problem pada printer. Masalah yang sering terjadi pada printer dan cara mengatasinya. Masalah kertas pada printer. Kerusakan printer dan cara mengatasinya. Apa saja kerusakan yang ada pada printer dan bagaimana cara mengatasinya. Masalah pada printer laser.
Cara memperbaiki printer yang hasil cetakannya tidak rata atau rusak. Kerusakan dan perbaikan pada printer. Cara perbaikan masalah pada printer. Hasil print kabur. Hasil cetakan printer berbayang. Cara servise tinta toner yang tidak jelas hasilnya. Cara mengatasi troubleshooting printer.
Kerusakan pada printer dan cara memperbaikinya. Masalah pada printer dan cara mengatasinya. Problem pada printer. Penyebab roll print tak jalan. Jenis kerusakan printer dan cara mengatasinya. Trouble pada printer dan cara mengatasinya. Mesin print tidak tercetak dikertas.
Kenapa tinta printer tidak jalan. Cara mengatasi printer tidak dapat menarik kertas. Hasil print tidak jelas. Printer tidak mau ngeprint. Penyebab hasil print menghitam. Masalah yang terjadi pada printer. Solusi perbaiki printer toner.
Apa yang menyebabkan printer tidak mau mencetak atau mengeluarkan tinta. Kerusakan yang sering terjadi pada printer. Masalah pada printer laserjet. Masalah dan solusi pada printer laser jet. Mengatasi hasil print selalu basah. Apa apa saja yang terdapat dalam printer. Solusi jika tinta hitam printer berbayang.
Jenis jenis kerusakan pada printer dan cara mengatasinya. Contoh kerusakan pada printer. Printer hp tidak keluar tulisan. Membuat hasil print laser lebih hitam. Solusi permasalahan pada printer. Arti fuser. Kerusakan yang sering terjadi pada printer dan cara mengatasinya.
Tinta hitam tidak jelas. Hasil printer toner kotor. Kenapa mesin printer. Tinta hitam tidak jelas saat print. Printer tidak ada tulisan. Mengapa tulisan pada kertas bisa luntur. Agar tinta printer tidak luntur.
Troubleshooting printer dan cara penanggulangannya. Cara mengatasi hasil print hp laserjet yang kabur. Hasil print kotor. Tips mengatasi masalah pada printer. Kenapa saat ngeprint kertas keluar tapi tidak ada tulisannya. Troubleshoot pada printer. Hasil print ngebayang tulisannya.
Masalah pada printer canon. Permasalahan dari printer hp dan solusi mengatasinya. Cara mengatasi dokumen yang terprint sebagian. Yang menyebabkan printer tinta hitamnya tidak keluar. Masalah dalam printer. Cara mengatasi troubleshooting pada printer hp laserjet. Cara memperbaiki roller printer canon.
Masalah printer laserjet. Tulisan kabur setelah tinta di isi tetap saja (print). Kenapa printer tidak bisa ngeprint. Printer ga mau jalan. Panduan cara untuk mengatahui alat printer. Cara perbaiki printer hp. Tinta printer tidak keluar pada kertas.
Cara service tinta hitam pada printer. Printer xerox hasil print kotor. Masalah paper jam pada printer hp all. Cara mengatasi permasalahan pada printer. Masalah toner printer. Cara agar print memiliki gambar jelas. Cara menseting printer canon untuk cetakan kertas art paper.
Kenapa printer tidak mau ngeprint pada tipe. Kenapa printer tdak mengeluarkan tinta.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Komponen perangkat output

Perangkat output
Perangkat output merupakan perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh komputer untuk pengguna. Beberapa perangkat output antara lain :

a. Monitor
Komputer biasanya dihubungkan pada peranti display, juga dikenal sebagai monitor. Monitor ditunjukkan dalam Gambar 18. Monitor biasanya tersedia dalam tipe, ukuran, dan karakteristik yang berbeda. Ketika membeli komputer baru, monitor biasanya harus dibeli terpisah.

Memahami karakteristik monitor yang baik akan membantu dalam menentukan monitor terbaik untuk sistem yang spesifik. Istilah berikut ini memiliki kaitan erat dengan monitor.

 Pixels
Elemen gambar. Tampilan layar terdiri dari pixel atau titik kecil. Pixel diatur dalam baris melewati layar. Tiap pixel mengandung tiga warna, yaitu merah, hijau dan biru (RGB).

 Dot Pitch
Ukuran seberapa dekat titik fosfor dalam layar. Semakin bagus dot pitch-nya maka kualitas tampilan akan lebih baik. Kebanyakan monitor sekarang ini hanya memiliki 0.25 dot pitch. Beberapa memiliki 0.22 dot pitch yang memberikan resolusi yang bagus.

 Refresh Rate
Tingkat tampilan layar direfresh. Refresh rate dihitung dalam hertz (Hz) berarti per detik. Semakin tinggi refresh rate, maka tampilan layar akan semakin stabil. Kelihatannya akan seperti gambar diam padahal sebenarnya selalu berkedip tiap kali elektron menabrak dot/titik berlapis fosfor. Refresh rate juga dinamakan frekuansi vertikal atau refresh rate vertikal.

 Color Depth
Nomer untuk warna yang berbeda dalam tiap pixel dapat ditampilkan. Hal ini diukur dalam bit. Semakin tinggi kedalamannya, maka semakin banyak warna yang dapat dihasilkan.

 Video RAM (VRAM)
Memori yang dimiliki oleh kartu video. Semakin tinggi VRAM dalam kartu video, maka semakin banyak warna yang bisa ditampilkan. Kartu video juga mengirimkan sinyal refresh untuk mengontrol refresh rate.

 Resolution
Bervariasi tergantung nomer pixelnya. Semakin banyak pixel pada layar, resolusi akan semakin baik. Semakin tinggi resolusi berarti gambar akan semakin tajam. Resolusi layar terendah dalam PC modern adalah 640 x 480 pixel yang dinamakan Video Graphic Array (VGA). Kini sudah hadir Super Video Graphics Array (SVGA) dan Extended Graphics Array (XGA) dengan resolusi mencapai 1600 x 1200.

 Monitor screen sizes
Diukur dalam inci. Ukuran yang paling umum adalah 14”, 15”, 17” 19” dan 21”, dihitung diagonal. Perhatikan bahwa ukuran yang tampak sebenarnya lebih kecil dari ukuran yang dihitung. Hal ini dapat diingat ketika akan mencari layar monitor untuk komputer.

 Display Warna
Warna diciptakan dengan mengubah-ubah intensitas cahaya dari tiga warna dasar. 24 dan 32 bit biasanya merupakan pilihan untuk seniman grafis dan fotografer profesional. Untuk aplikasi yang lainnya, warna 16 bit akan sudah mencukupi. Dibawah ini merupakan rangkuman dari kedalaman warna yang sering digunakan:

 256 warna – 8-bit warna
o 65,536 warna – 16-bit warna, juga dikenal sebagai 65K or HiColor
o 16 million warna – 24-bit warna, juga dikenal sebagai True Color
o 4 billion warna – 32-bit warna, juga dikenal sebagai True Color
Monitor berkualitas tinggi dan kartu video berkualitas tinggi diperlukan untuk mendapatkan resolusi tinggi dan refresh rate yang tinggi pula.

b. Printer
Printer adalah perangkat output yang digunakan untuk menghasilkan cetakan dari komputer ke dalam bentuk kertas. Printer dihubungkan dengan komputer melalui USB, selain itu printer juga harus dihubungkan dengan arus listrik.
Saat pertama kali disambungkan ke komputer, kita harus menginstall software driver printer agar printer itu dapat dikenali oleh komputer. Ketajaman hasil cetakan printer diukur dengan satuan dpi atau dot per inch yaitu banyakknya titik dalam satu inci. Semakin tinggi dpi sebuah printer, maka semakin tajam hasil cetakannya.
Secara garis besarnya jenis-jenis printer sebagai berikut :
1. Dot Matrik, printer jenis ini menggunakan tinta jenis pita seperti yang terdapat pada mesin tik.
2. Inkjet, printer jenis ini menggunakan tinta cair atau liquid ink.
3. Laser printer, printer jenis menggunakan tinta serbuk atau powder ink seperti bubuk gliter.

c. Speaker
Speaker adalah perangkat keras untuk menghasilkan suara. Jenis lain dari speaker adalah headset atau earphone. Kita dapat mendengarkan hasil keluaran berupa suara dari komputer melalui speaker.
Gambar 20. Speaker

d. Proyektor
Infocus atau juga disebut proyektor merupakan alat digunakan untuk presentasi, yang dihubungkan ke komputer untuk menampilkan apa yang ada pada monitor ke suatu screen (layar) ataupun dinding.

e. Plotter
Plotter adalah media cetak seperti printer namun memiliki ukuran yang lebih besar serta kegunaan yang optimal untuk objek gambar.

Jumat, 17 Oktober 2014

Konfigurasi BIOS Dan CMOS

Apakah BIOS?
    BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS terdiri dari kode program yang diperlukan untuk mengatur semua komponen operasi dasar pada sistem komputer. Dengan kata lain, BIOS berisi software yang diperlukan untuk menguji hardware saat dinyalakan, me-load sistem operasi, dan mendukung transfer data antara komponen hardware.

Langkah terakhir konfigurasi komputer yang baru dirakit adalah melakukan setup BIOS. Caranya adalah dengan masuk ke menu setup BIOS selama proses boot up dengan mengikuti instruksi pada layar. Misalnya dengan menekan tombol F2. Gambar dibawah ini menunjukkan sistem yang memasuki setup setelah menekan F2.

Setup BIOS memungkinkan custom komputer agar berfungsi lebih optimal berdasarkan profil hardware dan software. Kode BIOS secara khusus tertanam pada chip ROM pada motherboard. Chip ROM hanya dapat dibaca untuk melindungi ROM dari kegagalan disket, RAM, atau listrik yang dapat menghapusnya. Walaupun BIOS tidak bisa diubah ketika di-load memori, program dasar BIOS dapat diupdate. Chip BIOS ROM yang lebih baru ada dalam tipe yang disebut electrically erasable programmable read-only momory (EEPROM), juga disebut flash BIOS. Flash BIOS mengizinkan upgrade software BIOS dari sebuah disket yang disediakan oleh pabrik tanpa harus mengganti chip. Upgrade BIOS secara khusus digunakan oleh pabrik untuk memperbaiki cacat atau kerusakan pada kode BIOS dan meningkatkan kemampuan sistem.

Evolusi BIOS
Standar desain dasar sistem BIOS awalnya dikembangkan oleh IBM Corporation untuk digunakan pada sistem komputer XT dan AT di awal tahun 1980-an. Sayangnya, BIOS IBM hanya bekerja untuk hardware IBM. Oleh karena itu, pabrik lainnya yang membuat “klon” dari sistem tersebut harus mampu menjamin kompatibilitas komputer dengan standar IBM. Kloning menjadi penting dengan tujuan untuk menjamin software aplikasi komputer yang dikembangkan untuk sistem IBM mampu berjalan pada sistem mereka juga. Di akhir tahun 1980-an, hanya sedikit perusahaan yang berhasil mengembangkan BIOS yang kompatibel sehingga dapat digunakan oleh perusahaan lainnya. Tiga perusahaan yang mendominasi pasar BIOS:

 Phoenix Technologies, Ltd. (Phoenix)
 American Megatrends, Inc. (AMI)
 Award Software, Inc. (Award)

CATATAN:
Award kini menjadi salah satu divisi dari Phoenix Technologies, Ltd.
Dari tiga perusahaan tersebut, Phoenix kini terutama berkonsentrasi khususnya untuk pasar komputer laptop, sementara AMI dan Award adalah penyuplai utama bagi pasar komputer non-IBM.

Fungsi BIOS
Fungsi BIOS sangat sederhana. BIOS pertama-tama menjalankan program uji peralatan dasar dan kemudian mencari konfigurasi peralatan tersebut. BIOS sistem dan informasi yang diperlukan untuk konfigurasi tersebut disimpan dalam sebuah chip Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS). CMOS adalah chip penyimpanan dengan sumber daya baterai yang terletak pada board sistem. Chip CMOS memiliki memori yang dapat ditulis ulang sehingga memungkinkan upgrade BIOS.
Konfigurasi BIOS pada sebuah komputer disebut sebagai setup BIOS. Juga disebut setup CMOS, berdasarkan chip yang menyimpan seting BIOS. Sangat penting untuk memulai setup BIOS untuk pertama kalinya. Karena BIOS memindai sistem saat melakukan boot dan membandingkan apa yang diperolehnya dengan seting yang terdapat pada CMOS, sehingga perlu dilakukan konfigurasi untuk menghidari kesalahan. Operasi sistem yang tepat tergantung pada BIOS me-load kode program yang benar bagi peralatan dan komponen internal. Tanpa kode yang tepat dan driver peralatan, sistem akan gagal melakukan boot dengan seharusnya atau bekerja tidak konsisten dengan banyak kesalahan.
Bila sistem bertabrakan, atau tanpa sengaja gagal, maka sistem dapat dinyalakan kembali karena adanya BIOS. Di dalam BIOS sudah terpasang secara tetap sebuah pengujian secara rutin yang disebut power-on self test (POST), yang memeriksa sirkuit sistem internal saat dinyalakan dan memberikan kode kesalahan. POST telah dibicarakan pada modul sebelumnya. Setelah pemeriksaan pertama sirkuit, BIOS juga memeriksa komponen internal dibandingkan dengan daftar peralatan operasi yang tersimpan di dalam chip CMOS. Permasalahan apapun dinyatakan dengan menggunakan kode kesalahan atau pesan. Pesan kesalahan ini akan membantu dalam pemeriksaan dan penyelesaian masalah tersebut. Karena BIOS berguna untuk melakukan diagnostik penting dan pemeriksaan kesalahan, komponen internal dan peralatan komputer yang baru dirakit dilakukan konfigurasi seperlunya dalam CMOS.

Konfigurasi BIOS
Ketika mengeset komputer untuk pertama kali, perlu memulai fungsi CMOS Configuration Setup. Seperti disebutkan pada bagian yang sebelumnya, komputer memeriksa CMOS untuk mengetahui apa tipe pilihan yang terinstal pada sistem. Sistem BIOS memberikan akses atas informasi konfigurasi melalui fungsi CMOS Setup. Cukup tekan tombol yang tepat, tergantung pada sistem yang digunakan, selama bagian pembukaan boot untuk melakukan akses atas BIOS. Umumnya, di awal proses startup, BIOS menempatkan sebuah prompt pada layar untuk memberi tahu pengguna bahwa fungsi CMOS Setup dapat diakses dengan menekan tombol khusus, atau kombinasi tombol tertentu. Catat bahwa tombol-tombol, atau kombinasi tombol, digunakan untuk mengakses menu setup dapat berbeda antara satu pabrik BIOS dengan yang lain, dan kadangkala dari satu versi BIOS dengan yang lain.
Tekan tombol yang tepat atau kombinasi tombol dalam rentang waktu yang telah ditentukan untuk mengakses fungsi setup. Bila tombol tidak ditekan selama waktu itu, program BIOS akan melanjutkan dengan proses boot up dengan hasil yang mungkin tidak diinginkan. Tombol tersebut memerintahkan proses boot up untuk berhenti dan menampilkan layar menu utama fungsi setup, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Menu utama pada sebuah komputer tertentu mungkin berbeda dengan yang diperlihatkan pada Gambar diatas, tergantung BIOS apa dan versi yang digunakan. Nilai masuk melalui BIOS akan disimpan pada sistem registrasi konfigurasi CMOS. Registrasi tersebut diperiksa setiap kali sistem dinyalakan di lain waktu untuk memberi tahu komputer mengenai tipe peralatan yang terpasang.
Tampilan Setup CMOS standar
Instruksi setup CMOS dapat diperoleh pada buku panduan motherboard yang digunakan.

Melalui tampilan ini, nilai konfigurasi yang diinginkan dapat dimasukkan kedalam registrasi CMOS. Kursor pada tampilan dapat dipindahkan dari satu item menuju item yang lain menggunakan tombol kontrol kursor pada keyboard. Tampilan setup CMOS yang standar meliputi parameter operasi dasar yang perlu diatur agar sistem berjalan baik. Fitur BIOS ini cukup umum bagi semua PC.
Data yang biasa dikonfigurasi antara lain tanggal, waktu, hard disk, drive A, drive B, video dan halt on (berhenti). Setiap item ini akan dijelaskan pada daftar berikut:

 Drive A: dan Drive B:
Dua bagian ini mengidentifikasi tipe dari floppy disk drive menggunakan pilihan yang ada. Misalnya di sini, hanya ada satu drive, sebuah floppy drive 3.5 in. High Densitiy 1.44-MB. Kosong untuk Drive B: karena tidak ada yang terpasang.
 Video
Bagian ini mengidentifikasi video adapter. Pilihan yang ada disini sangat terbatas dan pilihan EGA/VGA telah menjadi standar sejak 1990. Sementara VGA, SVGA, atau lainnya yang lebih canggih, semua video adapter keluaran setelah 1990 akan mendukung perintah dasar VGA pada BIOS yang telah dibangun dalam sistem BIOS.
 Halt On
Ini adalah bidang yang paling akhir dapat diisi definisinya oleh user dalam layar standar CMOS. Pilihan di sini menyediakan respon sistem tertentu atas kesalahan-kesalahan. Dengan begitu permasalahan kesalahan dapat dilaporkan sebelum data hilang.
Sebagai tambahan, kotak infomasi pada bagian sudut kanan bawah layar memiliki tampilan yang dapat didefinisikan oleh non-user yang memberi informasi atas konfigurasi memori total pada sistem.

Tampilan setup fitur BIOS dan fitur chipset
Tampilan setup fitur BIOS (BIOS Features Setup),

. Tampilan setup fitur BIOS dan fitur chipset
Fungsi ini menyediakan fitur lebih canggih (advanced) untuk mengatur kegiatan sistem. Tampilan setup ini adalah tempat dimana sistem hardware dapat diatur untuk meningkatkan performa. Fitur disable dan enable untuk advanced troubleshooting juga dapat digunakan. Kecuali ada alasan tertentu untuk merubahnya, fitur tersebut sebaiknya dibiarkan pada setingan defaultnya.
Hal penting pada tampilan BIOS Features Setup adalah memberikan urutan boot sistem ditampilkan. Sebagai contoh, pada sistem yang lebih baru lebih baik melakukan boot dari hard drive atau CD-ROM daripada dari floppy drive 3.5 in. Seperti dilakukan pada sistem yang lebih lama. Gambar dibawah ini merangkum berbagai bagian pilihan konfigurasi boot yang bisa digunakan.


Chipset Feature Setup
Setiap variasi chipset memiliki desain BIOS tertentu.

Pada materi sebelumnya disebutkan bahwa chipset mengatur memori, sistem cache, prosesor, dan bus I/O. Karena kecenderungan untuk men-disable pengaturan ini, maka pilihan pertama fitur ini adalah Automatic Configuration

dengan seting default diaktifkan. Disarankan pilihan default dibiarkan pada posisi Enabled kecuali ada alasan bagus untuk melakukan disable. Fitur sisanya tidak dikonfigurasi secara otomatis.
Power management
Bagian ini membicarakan mengenai manajemen energi atau power management. Seperti pada layar setup lainnya, instruksi pada lingkungan ini dapat ditemukan pada bagian yang berhubungan pada panduan motherboard. Gunakan fitur seting yang terdapat pada tampilan Power Management Setup,

Fitur ini digunakan untuk mengatur pilihan power management untuk peralatan di dalam komputer. Fitur ini dapat di-enable untuk mengatur peralatan yang akan diatur menjadi mode sleep atau suspend. Namun, hati-hati bahwa beberapa software aplikasi dan sistem operasi mungkin tidak sesuai dengan komponen yang dimatikan, dimana software mungkin tidak mengenali peralatan dengan semestinya. Bila hal ini terjadi fitur power management dapat di-disabled.

PnP/PCI Configuration Setup
Tampilan konfigurasi Plug and Play (PnP) dan Peripheral Component Interconnect (PCI) berisi pengaturan fitur yang berguna untuk mengatur sistem bus I/O dan alokasi IRQ dan DMA untuk ISA dan peralatan PCI PnP,

Agar PnP berjalan, alat atau adapter harus dipasang, didukung oleh BIOS dan sistem operasi.
Satu fitur yang penting pada bagian ini adalah seting “Resource Controlled By”. Ketika diset default menjadi Automatic Configuration, BIOS akan secara otomatis mengatur gangguan dan saluran akses memori langsung pada I/O bus untuk peralatan PnP untuk menghindari konflik dengan legalitas apapun, non-PnP, peralatan ISA. Terdapat catatan bahwa kadangkala IRQ atau DMA harus ditentukan secara manual untuk papan PnP tambahan atau kartu adapter yang tidak sesuai.Pada kasus ini, sumber tersebut harus dikeluarkan dari penanganan BIOS.

Secara umum, ketika mengerjakan pengaturan untuk sistem yang lebih baru maka harus menggunakan setup BIOS mode default. Karena konfigurasi manual mungkin membutuhkan pengetahuan yang lebih atas peralatan bus yang terpasang. Bila terjadi konflik, perhatikan bahwa fitur “Reset Configuration Data” akan menghapus setup BIOS bagian ini dan kembali ke default sistem rebooting. Untuk lebih memahami, perhatikan panduan sistem board sebelum membuat perubahan di sini.
Tampilan integrated peripheral dan fixed disk detection
Bagian ini akan membicarakan mengenai fitur setup BIOS yang digunakan untuk mengkonfigurasi dukungan integrated peripheral. Integrated peripheral meliputi peralatan seperti floppy onboard dan control hard drive, control USB, serial port, paralel port, dan chip sound card.

Tampilan integrated peripheral dan fixed disk detection
Pada fitur ini diatur untuk semua peripheral pada mode Auto, dengan harapan ketika digunakan, komputer mengizinkan BIOS mengelurakan perintah drive IDE yang tepat untuk menentukan mode dukungan hard drive. Hal ini selalu menjadi

saran pilihan. Fitur pengaturan USB digunakan untuk mengaktifkan (enable) atau menonaktifkan (disable) chip pengonrol port USB pada motherboard.
Fixed Disk Detection
Dari layar setup CMOS standar yang sebelumnya, terdapat pengaturan tentang fitur “Hard Disks”, terdapat seting AUTO yang secara otomatis mendeteksi geometri hard drive. Pada saat-saat tertentu fitur ini tidak bekerja dengan hard drive IDE tertentu. Pilihan IDE HDD Auto Detection digunakan dalam kondisi tersebut. Menu ini memungkinkan anda menjalankan program IDE auto-detection secara manual dan memilih auto-detection untuk setiap drive pada jalur pengontrol. BIOS kemudian memindai dan melaporan parameter drive yang bisa diterima atau ditolak. Parameter drive apapun yang bisa diterima dimasukkan ke dalam setup Standard CMOS.
Seperti biasanya, fitur “Reset Configuration Data” adalah mode penyelamatan untuk mereset bagian ini menjadi default dan mengembalikan pada fungsi konfigurasi yang terakhir kali dikenali sebelum reboot. Instruksi untuk mengkonfigurasi setiap fitur dijelaskan lebih detail pada buku manual.

Password screen dan the load setup default screen
Password berfungsi untuk menambah keamanan sistem jaringan. Administrator sistem mengatur password bagi user dan bagi supervisor untuk memanajemen sistem.
Gambar 84. Password screen dan the load setup default screen
Gambar diatas memperlihatkan dua layar password yang bisa ditemui pada setup BIOS:
 User Password
Pilihan ini memungkinkan penginstalan password yang dapat mencegah sistem melakukan booting kecuali password yang benar dimasukkan. Pilihan ini juga mencegah akses menuju BIOS, mengurangi kemungkinan orang lain merubah setup BIOS komputer. Pilihan ini sangat berguna ketika melakukan boot-up komputer ada pertama kali. Disarankan untuk mengikuti instruksi layar dan password pada buku panduan motherboard bagi user.

 Supervisor Password
Fitur ini secara normal digunakan hanya pada institusi besar dimana seting BIOS tetap distandarkan oleh personel pendukung komputer. Setelah diset, setup BIOS komputer ini akan terkunci dengan master password yang hanya diketahui oleh administrator jaringan atau orang yang ditunjuk administrator. Instruksi mengenai opsi ini dapat dibaca pada buku panduan motherboard.
Bila tidak ada password yang diperlukan namun ternyata layar ini tiba-tiba muncul, lakukan langkah-langkah berikut untuk berpindah menuju layar berikutnya:
 Ketika muncul perintah password, tekan tombol Enter tanpa memasukkan password.
 Pada layar kedua yang bertuliskan “Password Disabled”, tekan sembarang tombol untuk kembali pada layar utama setup.
Tampilan Load Setup Defaults
Tampilan Load Setup Defaults mereset seting BIOS menjadi seting default. Fitur ini tidak akan mempengaruhi seting pada layar Standar Setup CMOS karena merupakan persyaratan minimum untuk memfungsikan sistem. Ketika mengkonfigurasi sistem untuk pertama kali dan ditemukan masalah, metode ini bisa digunakan untuk mengembalikan sistem menjadi seting default.
Informasi tambahan mengenai fitur ini dapat ditemukan pada panduan motherboard.
Pilihan keluar BIOS
Sebagai tambahan untuk keluar dari BIOS, pilihan yang disediakan untuk menyimpan atau mengacuhkan perubahan apapun dan melanjutkan bekerja terdapat di dalam utiliti. Pilihan lain pada layar ‘exit’ adalah Load System Defaults. Sistem default akan membuat seting BIOS kembali pada seting dasar yang merupakan setingan awal pabrik.

Ada dua pilihan keluar dari BIOS :
 exit without saving setup
Pilihan pertama digunakan untuk keluar dari program setup BIOS tanpa menyimpan perubahan seting apapun yang dilakukan pada sistem.
 save and exit setup.
Save and exit setup digunakan untuk keluar dari program setup BIOS dan menyimpan perubahan pada chip CMOS. Walaupun disediakan shortcut untuk melakukan perintah ini, selalu gunakan fitur exit untuk menghindari kehilangan yang tidak diharapkan pada masukan modifikasi setup.
Ketika keluar dan menyimpan seting, komputer akan melakukan restart berdasarkan konfigurasi yang baru. Start up disk dapat dimasukkan agar sistem melakukan boot pada command prompt. Hard drive kini dapat dipartisi sebagai persiapan untuk menginstal sistem operasi.

Memasang Motherboard Pada casing

        Memasang Motherboard ke dalam Casing
Sangat penting untuk memastikan memegang board tersebut dengan hati-hati pada bagian tepinya. Langkah-langkah berikut merangkum proses instalasi motherboard:

Langkah 1
Posisikan lubang pada motherboard dan lubang yang terdapat pada case. Pegang board di atas case untuk agar lubang pada case dan motherboard terlihat sejajar. Slot kartu tambahan menjadi penanda yang baik mengenai pemasangan board yang tepat.

Langkah 2
Masukkan spacer (pengatur jarak) yang disertakan dengan motherboard hati-hati ke dalam lubang pada case atau lempengan mount.

Langkah 3
Pasang pemegang/dudukan plastik ke dalam lubang pada motherboard yang segaris dengan lubang, lubang yang sangat panjang dan berbentuk seperti kunci sehingga user dapat menyelipkan sesuatu ke dalamnya. Beberapa case tidak memiliki eyelet (lubang) namun lebih menggunakan sekrup spacer (penjarak) metal untuk memegang motherboard pada tempatnya.

Langkah 4
Dengan hati-hati masukkan board ke dalam case, letakkan sehingga menduduki spacer dan setiap spacer segaris dengan lubang yang ada pada motherboard.


Langkah 5
Periksa sekrup yang akan digunakan. Biasakan untuk memasukkan pembersih plastik (plastic washer) pada setiap sekrup sebelum dipasang. Hal ini akan menghindari sekrup logam terpasang melebihi putarannya dan nantinya dapat merusak atau memotong bagian sirkuit di sekitar lubang.

Langkah 6
Kencangkan board pada case, pertama dengan tangan, dan kemudian dengan obeng. Sekrup hanya perlu cukup kencang agar board tidak bergoyang di dalam case.

Langkah 7
Periksa pekerjaan dan yakinkan segalanya berada pada posisi yang benar. Dalam hal ini periksa hal berikut:
o Bagian belakang motherboard tidak menyentuh bagian apapun pada case.
o Semua slot dan konektor terpasang sempurna dengan lubang pada bagian belakang case.
o Board terpasang dengan aman pada tempatnya.
o Ketika ditekan pada sisi manapun, board tidak bergoyang.
Langkah yang disebutkan di atas sangat umum. Beberapa case memiliki fitur tambahan. Setelah cukup terbiasa dengan merakit PC, beberapa langkah-langkah dapat digabungkan atau dilewati.
Memasang LED, pengunci, dan speaker

Light Emitting Diodes (LED), atau lampu status, adalah indikator yang sangat berguna untuk mengetahui apakah komponen di dalam komputer menyala atau bekerja. Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang dilakukan setelah motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat dipasang adalah untuk power, turbo, dan hard drive. Daftar berikut memberikan beberapa tip penting ketika menyambung:

 Turbo
Saat ini turbo adalah salah satu item yang sudah jarang ditemukan, baik LED turbo maupun tombol turbo, dan kebanyakan case komputer baru tidak menyertakannya. Bila suatu case memiliki fungsi ini, LED dapat dihubungkan dengan menyambungkannya dengan pin yang tepat. Langkah ini dapat dilewati. Kadangkala LED turbo terhubung dengan komponen yang berbeda, seperti adapter SCSI, apabila berfungsi sebagai lampu aktivitas drive SCSI.

 LED Power
Pada sistem yang lebih lama, LED power dapat ditemukan tergabung dengan switch pengunci sebagai salah satu colokan 5 pin. Periksa label pada motherboard untuk konektor yang tepat. Untuk menyambungkan LED, sambungkan konektor dengan colokan yang tepat pada motherboard. Periksa apakah LED sudah tersambung secara terpisah bila sistem menyediakan sambungan yang berbeda.

 LED hard drive
LED ini tersedia baik dalam model 2 pin maupun 4 pin. Kadang-kadang, hanya 2 pin dari 4 pin plug yang benar-benar tersambung. Baca buku panduan untuk prosedur pemasangan.
Pengunci dan speaker merupakan dua kabel pengantar penting lainnya dan biasanya disambungkan bersamaan dengan LED. Kesemuanya menggunakan sekelompok konektor dan colokan kecil yang memerlukan perhatian yang sama untuk pemasangannya.

 Keylock switch (switch pengunci)
switch/tuas pengunci umum terdapat pada sistem yang lebih lama. Terutama digunakan untuk menghindarkan orang yang tidak berkepentingan untuk melakukan booting pada komputer dan merubah seting BIOS. Jarang terdapat pada sistem yang lebih baru. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kebanyakan AT ataupun sistem yang lebih lama menggabungkan tuas pengunci dengan lampu LED menjadi satu dalam colok ber-pin 5. Pastikan untuk membaca panduan motherboard untuk instruksi yang lebih lanjut mengenai cara menyambungkan switch/tuas pengunci.

 PC speaker (Speaker PC)
Kebanyakan case komputer memiliki 4 colokan kabel. Pasang kabel speaker ke dalam colokan yang tepat dan pastikan terpasang pada pin 1 dan 4.

Informasi tambahan mengenai cara menyambungkan peralatan LED, pengunci, dan speaker PC dapat dibaca pada buku panduan user. Karena LED menggunakan konektor yang sangat kecil, kadangkala terjadi kesalahan pada satu atau dua hubungan. Bila salah menggunakan konektor, LED tidak akan menyala ketika komputer dinyalakan. Matikan sistem dan pindahkan konektor di antara colokan yang berbeda hingga semua LED menyala. Catat bahwa LED sensitif terhadap kutub, dan konektor mungkin harus diputar jika mereka tetap tidak menyala. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah HP Vectra yang memiliki aktivitas hard drive dan LED power, serta pengunci.

Menghubungkan kabel power supply menuju motherboard
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer, lanjutkan dengan memasang kabel power supply yang tepat. Proses ini cukup mudah pada ATX karena hanya memiliki satu konektor dan juga berkunci sehingga hanya pas pada satu cara. Hati-hati dengan model sistem AT yang lebih lama karena memiliki dua kabel berbeda namun tampak mirip yang harus dipasang dengan cara tertentu.

Berikut adalah beberapa langkah untuk menghubungkan kabel power supply dengan motherboard:

Langkah 1
Pada sistem AT, pertama-tama letakkan dua kabel penting (lead) dari power supply yang berlabel P8 dan P9.

Langkah 2
Tempatkan konektor listrik 12 pin yang besar pada motherboard. Biasanya dapat terdapat pada bagian belakang konektor keyboard.

Langkah 3
Hubungkan kabel konektor hitam P8 dan P9 pada konektor listrik 12-pin.
Perhatian: pastikan kabel hitam berada di bagian tengah, di sebelah kanan masing-masing. Bila konfigurasi ini dibalik, motherboard akan rusak ketika dinyalakan. Tekanan mungkin dibutuhkan untuk memasukkan konektor. Pada sistem ATX, ada satu konektor 20 pin yang besar (P1) yang memiliki kunci dan mudah dipasang.

  Memasang floppy drive ke dalam case
Langkah-langkah proses pemasangan floppy drive dapat digunakan baik untuk drive berukuran 3.5 in maupun 5.25 in. Sebelum memulai pastikan kabel floppy dan kabel listrik cukup panjang untuk menjangkau drive. Periksa drive telah diletakkan dengan posisi sebelah kanan lebih tinggi atau nantinya tidak akan bekerja.

Langkah 1
Pilih bay drive yang akan digunakan untuk floppy drive. Lepaskan lempeng penutupnya untuk penggunaan nantinya. Bay yang bisa digunakan adalah bay dengan ukuran 3.5 in dan 5.25 in. Pastikan telah memilih bay yang tepat untuk pemasangan floppy drive. Untuk memasang drive 3.5 in ke dalam bay 5.25 in, dapat menggunakan rak tambahan/siku-siku (bracket) khusus yang umumnya telah tersedia bersama dengan floppy drive.

Langkah 2
Tanpa memasang kabel apapun, masukkan drive ke dalam bay, dan pastikan posisinya tepat.

Langkah 3
Pilih sekrup dengan ukuran yang tepat atau gunakan yang telah tersedia bersama dengan drive. Bila menggunakan siku-siku sebagai penyangga drive, gunakan sekrup untuk menyatukan drive pada bay. Pertama, kencangkan sekrup dengan tangan, kemudian gunakan obeng. Pastikan sekrup tidak terlalu kencang, dan hati-hati untuk tidak melebihi galur atau sekrup menjadi gundul.

Langkah 4
Pasang kabel listrik dan pita (ribbon) pada drive. Bila drive lain akan dipasang, langkah ini bisa dilewati. Bila ini dilakukan, maka akan tersedia cukup ruang untuk bermanuver di dalam case, terutama bila tidak memiliki bay drive yang dapat dipindah-pindahkan. Kabel drive dan listrik dapat disambung setelah semua drive telah dipasang.

Langkah 5
Periksa pekerjaan
Tip Pengujian: Ketahui komponen apa saja yang menyusun floppy drive A atau B dan bagaimana caranya mengeset agar drive dapat berfungsi baik sebagai master ataupun slave.
Memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case.
Sebelum memulainya, pastikan bahwa kabel interface dapat menjangkau drive pada posisi yang akan digunakan. Untuk drive IDE/ATA, panjang kabelnya terbatas hingga 45.7 cm (18 inc) atau kadang kurang. Juga pastikan bahwa kabel listrik dapat mencapai drive dari power supply. Jangan memasang drive dengan bagian atas di bawah atau terbalik. Pastikan label drive berada di bagian atas dan papan sirkuit di bagian bawah.

Seting Jumper Master/Slave
Hard drive atau CD-ROM yang dimaksudkan baik sebagai master ataupun slave dapat dilakukan dengan mengatur jumper. Satu-satunya pengecualian adalah bila drive diset sebagai “cable select” dan baik sistem maupun kabel ribbon (pita)

mendukung cable select. Dalam hal ini, master dan slave ditentukan oleh posisi pada kabel data ribbon (pita). Tergantung pada bagaimana sistem mengatur kabel, jalur pilihan pada kabel ribbon menentukan dimanakah master dan slave harus dipasang. Baca buku panduan sistem untuk informasi yang lebih rinci. Pengertian ini hanya berlaku pada kondisi dimana kedua drive terpasang pada jalur IDE yang sama, dimana CD-ROM diset sebagai slave. Untuk penampilan yang lebih baik, selalu pasang drive pada jalur yang berbeda. Hard drive harus terpasang pada jalur IDE primer sebagai master primer dan CD-ROM pada jalur IDE kedua sebagai master sekunder.

Akan lebih mudah mengkonfigurasi drive-drive sebelum dipasang kedalam case komputer karena pengaturan jumper membutuhkan ruangan yang lebih luas. Sebelum mengeset jumper, tentukan tipe dan jumlah drive yang akan diinstal. Disini diasumsikan bahwa ada dua IDE driver. Seting jumper seringkali tercetak pada bagian atas drive itu sendiri. Jika tidak, baca manual. Bagaimanapun keadaannya, gunakan catut berujung jarum atau penjepit untuk mengatur jumper. Selalu simpan jumper cadangan bilamana dibutuhkan suatu saat nanti dengan menggantungkannya pada satu pin.

Menggantungkan jumper pada satu pin dapat dianggap tidak ada jumper, yaitu, tidak ada konfigurasi sirkuit yang terpilih. Hal ini dikenal sebagai “parking” (memarkir) jumper. Gambar dibawah ini menggambarkan beberapa macam seting jumper pada drive IDE.

Pada sistem dasar yang hanya memiliki satu hard drive, set jumper sebagai “master”. Beberapa driver memiliki seting lain yang disebut “single” (tunggal). Seting ini pada dasarnya menyatakan bahwa drive tersebut adalah satu-satunya pada saluran IDE tersebut dan bertugas sama seperi master. Disarankan untuk menggunakan seting ini, bila ada, pada satu sistem dengan satu hard drive. CD-ROM juga mudah untuk dikonfigurasi. Tetapi, jumper mungkin diletakkan pada tempat yang berbeda untuk tiap drive dan mungkin memiliki label yang berbeda. Atur CD-ROM sebagai “master” bila hanya terdapat satu drive yang tersambung pada saluran IDE kedua.
Memasang Hard Drive

Secara teknis, hard drive dapat dimasukkan pada bay manapun pada case komputer. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

 Hard drive, terutama tipe baru dengan kecepatan 7200-rpm dan 10,000-rpm dapat menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu, pastikan bahwa drive ini terletak sejauh mungkin dari hardware yang lain.

 Bila dianggap perlu dapat dipasang pendingin drive, pastikan bahwa ada ruangan yang cukup.

 Tempatkan hard drive sejauh mungkin dari power supply. Case yang didesain dengan buruk mungkin membuat ruangan di bagian bawah power supply untuk meletakkan hard drive. Tempat ini bukan posisi yang baik bagi hard drive. Power supply bekerja seperti magnet sehingga dapat merusak data.

 Terakhir, coba untuk meletakkan hard drive sedekat mungkin dengan bagian depan case. Yaitu mengambil keuntungan dari efek pendinginan aliran udara yang dibawa menuju case melalui bagian depan oleh sistem kipas pendingin.
Berikut adalah beberapa saran umum dalam pemasangan hard drive:

Langkah 1
Atur jumper hard drive sebagai master, seperti disebutkan sebelumnya.

Langkah 2
Geser drive pada kisi-kisi drive yang dipilih pada case. Ingat bahwa penutup pada tempat ini tidak perlu dilepaskan. Case ATX modern umumnya menyediakan bay hard drive tanpa penutup. Apabila drive tersebut lebih kecil daripada bay, tambahkan kisi-kisi atau siku-siku untuk membuatnya pas.

Langkah 3
Sekrup yang ukurannya tepat atau yang terdapat pada kemasan drive. Sekrup drive pada tempatnya, pastikan untuk tidak memaksa. Kencangkan sekrup pertama-tama dengan tangan kemudian dengan obeng.

Langkah 4
Pasang kabel ribbon dan kabel listrik pada hard drive, dengan cara yang sama dengan floppy drive. Bagaimana cara menghubungkan kabel ribbon akan dibahas pada bagian yang berikutnya.

Memasang CD-ROM dan DVD
Pemasangan CD-ROM dan DVD player serupa dengan pemasangan hard drive. Untuk CD-ROM, lepaskan penutup bay drive terlebih dahulu. Lalu pasang jumper CD-ROM pada posisi master apabila akan dipasang pada saluran IDE kedua. Kemudian dorong drive ke dalam bay dari bagian depan, pastikan drive muncul pada panel depan, kemudian sekrup pada posisi tersebut. Prosedur yang sama juga digunakan untuk memasang DVD player.

Catatan:
Jangan mengencangkan sekrup sampai kabel pada drive dipasang.
Pada beberapa case komputer, terutama pada mini tower, agak sulit dalam mengerjakan bagian belakang CD-ROM terutama karena karena keberadaan power supply.
Aturan dalam Kisi-kisi Drive

   Seperti juga hard drive, bentuk pemasangan CD-ROM dan DVD tergantung pada desain case atau tipenya. Beberapa case memiliki kisi-kisi drive untuk mempermudah pemasangan hardware. Cukup sekrup kisi-kisi drive pada arah yang benar pada tiap sisi CD-ROM. Kemudian dorong CD-ROM ke dalam case komputer dari bagian depan, gunakan kisi-kisi sebagai panduan hingga terkunci pada tempatnya. Gunakan prosedur yang sama untuk memasang DVD player. Kisi-kisi drive mempermudah instalasi hardware.

Menghubungkan flopply drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD pada sistem
Floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player berhubungan dengan bagian sistem yang lain menggunakan kabel ribbon. Bagian ini akan membicarakan tipe-tipe kabel ribbon yang digunakan juga bagaimana cara menyambungnya dengan berbagai drive.

Menggolongkan Kabel Ribbon
Kabel ribbon secara luas digunakan untuk menghubungkan periferal seperti floppy drive, dan hard drive di bagian dalam. Kabel ribbon jarang digunakan di luar case sistem. Kabel ini tipis, rata, dan multikonduktor yang harus dipasang secara benar atau komponen tidak akan bekerja.
Kabel Floppy Drive

Pertukaran data floppy drive dengan peralatan motherboard, termasuk mikroprosesor, melalui kabel ribbon 34 pin. Kabel ribbon secara khusus terhubung dari konektor jantan/male 34-pin pada bagian belakang floppy drive menuju konektor jantan/male 34-pin pada motherboard. Steker kabel, konektor drive, dan pengatur floppy terkunci pada arah yang tepat. Biasanya, sebuah garis merah pada tepi kabel menunjukkan pin 1

Luruskan tepi bergaris merah dengan pin 1 pada permukaan konektor drive atau pengatur drive memastikan lurusan (alignment) yang tepat.
PERHATIAN:

Pin 1 pada sebagian besar konektor data floppy umumnya terdapat bersebelahan dengan konektor listrik. Namun, floppy drive dari pabrik yang berbeda mungkin memilki konektor data dengan posisi yang terbalik sehingga pin 1 dan kabel merah pada kabel ribbon mengarah menjauhi konektor listrik. Dan juga, beberapa floppy disk drive tidak jelas menandai mana yang merupakan pin 1 pada konektor data. Pada kondisi seperti ini, kabel yang

pemasangannya salah akan terlihat jelas ketika power dinyalakan karena lampu LED floppy drive tiba-tiba menyala dan terus menyala.

      Versi BIOS sistem yang kini ada dapat mendukung hingga dua floppy drive pada satu pengatur melalui pengaturan rantai kabel daisy. Kabel terjepit keluar pada pin 10 hingga 16 bersilang pada posisi antara konektor drive tengah dan dengan konektor drive ujung. Ini menghasilkan lilitan yang memutar konfigurasi pemilihan drive (Drive Select/DS) pada drive yang terpasang pada bagian ujung konektor kabel ribbon. Lilitan tersebut terdiri atas 7 kabel data. Fitur ini disebut cable select, secara otomatis mengkonfigurasi drive pada konektor tengah sebagai Drive B dan drive pada bagian akhir konektor sebagai Drive A. Hal ini mempermudah pemasangan dan konfigurasi floppy drive.

Kabel HDD dan CD-ROM
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan DVD player dengan pengatur pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata ribbon, seperti halnya floppy drive. Kabel ribbon terjepit keluar dan lebar kabel tergantung pada tipe interface. Pada pelatihan ini, menggunakan interface IDE. Kabel ribbon yang digunakan pada buku ini secara fisik mirip dengan kabel floppy yang dijelaskan di atas namun lebih lebar 

Pin 1 juga ditandai oleh tepi merah. Namun, kabel IDE secara khusus memiliki 40 pin dan hanya bisa memiliki dua alat terpasang seperti juga kabel floppy. Meskipun pada case ini, satu alat harus diset sebagai master dan yang lain sebagai slave menggunakan jumper. Kabel kedua disebut IDE 2, juga hanya bisa

memiliki satu master dan satu slave. Konektor kabel dan pencolok, seperti pada kabel floppy, berkunci untuk pemasangan yang tepat.
Setelah terbiasa dengan kabel ribbon, komponen ini kini bisa dihubungkan dengan sistem board.
Menghubungkan Floppy Drive

Langkah-langkah berikut menjelaskan bagaimana cara mengubungkan floppy drive dengan motherboard.

Langkah 1
Identifikasi kabel ribbon yang sesuai dengan floppy drive. Kabel ini memiliki tujuh kabel yang terbelit pada salah satu sisi dan lebih sempit, 34-pin, dibandingkan dengan kabel ribbon IDE 40-pin.

Langkah 2
Identifikasi pin 1, sisi merah pada kabel, dan luruskan dengan pin 1 pada bagian belakang drive. Tekan dengan lembut kabel konektor unit hingga masuk sepenuhnya. Pada kebanyakan case, konektor ini berkunci. Jika ada sedikit hambatan ketika kabel dipasang, coba periksa kembali posisi pin 1. Karena drive ini dipasang sebagai drive A, pastikan menggunakan konektor setelah lilitan kabel.

Langkah 3
Kenali pengatur floppy pada papan sistem dengan berdasar panduan motherboard. Pasang konektor pada ujung jauh kabel ribbon pada kontroler floppy pada papan. Pastikan pin 1 segaris dengan kabel dan konektor interface kontroler.

Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan tidak ada pin yang bengkok atau berpindah posisi.
Bila pin 1 secara tidak sengaja terbalik, drive tidak akan bekerja dan lampu drive akan tetap menyala sampai diperbaiki.

   Menyambung Hard Drive, CD-ROM dan DVD
Langkah berikut akan menjelaskan mengenai cara menghubungkan hard drive , CD-ROM, dan DVE player menuju motherboard.

Langkah 1
Identifikasi dua kabel ribbon IDE 40-pin yang akan tersambung dengan hard drive dan CD-ROM. Kabel ini lebih lebar daripada kabel floppy dan tidak memiliki lilitan pada salah satu ujungnya.

Langkah 2
Pasang satu ujung dengan kabel konektor pada bagian belakang konektor hard drive dan satu ujung kabel kedua dengan bagian belakang CD-ROM. CD-ROM mungkin harus digeser keluar beberapa inci untuk keperluan ini. Kedua kabel konektor berkunci. Pastikan pin 1 dengan tepat segaris pada kabel dan konektor drive. Ujung kabel dengan jarak yang lebih panjang umumnya dihubungkan dengan motherboard.

Langkah 3
Pasang ujung lain yang bebas pada kabel hard drive pada pengatur IDE no.1, IDE primer, pada motherboard. Pasang ujung kabel CD-ROM pada pengatur IDE no.2, IDE sekunder, pada motherboard. Pastikan pin 1 tiap kabel segaris dengan pin 1 untuk tiap interface pengatur yang dimaksud. Pemasangan hard drive dan CD-ROM pada sambungan IDE yang berbeda dapat meningkatkan performa.

CATATAN:
Pin 1 untuk kedua hard drive dan drive CD-ROM biasanya terletak pada sisi yang paling dekat dengan konektor listrik. Pin 1 mungkin dilabeli pada bagian belakang hard drive. Sebaliknya, pin 1 pada motherboard mungkin tidak memiliki tanda, untuk itu pastikan melalui buku manual. Kabel audio drive CD-ROM dapat dibiarkan tidak terhubung sampai sound card dipasang.

Langkah 4
Periksa pekerjaan, pastikan semua kabel konektor telah diposisikan dengan tepat, tidak ada pin yang salah tempat, dan semua pin 1 sejajar.

Bila kabel hard drive terbalik, mungkin akan terjadi kesalahan ganjil yang membuat drive baru tampak rusak. Bila ini terjadi, lepas kabel hard drive dan pasang ulang.
Menghubungkan kabel listrik pada floppy drive, hard drive, dan CD-ROM
Konektor kabel drive lebih kecil dari power supply yang menyediakan sumber tenaga bagi floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD player. Kabel konektor memiliki colokan female 4 pin yang akan tersambung dengan konektor 4 pin pada bagian belakang tiap drive. Pin keluar (pin-out) atau skema kabel memiliki kode warna untuk identifikasi voltase kabel yang tepat.
Kebutuhan Voltase Sumber Daya
Dua voltase sumber daya dibutuhkan untuk menjalankan drive tersebut. Papan sirkuit dan chip logis yang digunakan setiap drive didesain untuk menerima daya sebesar +5v. Motor drive menggunkaan daya sebesar +12v,

Menghubungkan Drive
Konektor memiliki kunci yang hanya bisa dimasuki dalam satu arah. Ini mempermudah pemasangan kabel listrik untuk drive. Periksa konektor yang tepat yang akan menjadi penghubung pada drive yang dimaksud, sebagaimana dijelaskan berikut ini:

 Floppy drive
Identifikasi konektor yang tepat yang terdapat pada drive 3.5 in. Konektor ini umumnya berupa konektor yang paling kecil keluar dari power supply. Tekan konektor dengan hati-hati. Untuk menguatkan hubungan jangan menggoyang ke depan dan belakang.

 Hard drive, CD-ROM, DVD
Kenali konektor listrik yang digunakan untuk drive ini. Yaitu yang lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk floppy, dan kadangkala tertulis P1, P2, P3, dan seterusnya, pada colokan tersebut. Colokan ini lebih sulit untuk ditekan, jadi goyang ke depan dan belakang bila dirasa perlu agar dapat terkunci pada tempatnya

Senin, 29 September 2014

Konfigurasi Server Proxy

1) Konsep Server Proxy

Proxy merupakan pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak
yang saling berhubungan dan berfungsi sebagai perantara Secara prinsip pihak
pertama dan pihak kedua tidak secara langsung berhubungan, akan tetapi
masing-masing berhubungan dengan perantara, yaitu proxy
Dalam kehidupan di sekolah, fungsi proxy server dapat dianalogikan sebagai
berikut. Seorang siswa meminjam buku di perpustakaan, kadang si siswa tidak
diperbolehkan langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang diinginkan

dari rak, tetapi ia meminta buku tersebut kepada petugas, tentu saja dengan memberikan nomor atau kode bukunya, dan kemudian petugas tersebut yang akan mencarikan dan mengambilkan bukunya. Dalam kasus ini, petugas perpustakaan tersebut telah bertindak sebagai perantara atau Proxy.
Petugas tersebut juga bisa memastikan dan menjaga misalnya, agar siswa hanya bisa meminjam buku untuk siswa, sedangkan guru boleh meminjam buku semua buku, atau masyarakat umum hanya boleh meminjam buku tertentu
Mungkin proses tersebut menjadi lebih lama dibandingkan bila kita langsung mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan. Namun bila saja setiap kali petugas mencari dan mengambil buku untuk seseorang, si petugas juga membuat beberapa salinan dari buku tersebut sebelum memberikan bukunya kepada orang yang meminta, dan menyimpannya di atas meja pelayanan, maka bila ada orang lain yang meminta buku tertentu, sangat besar kemungkinan buku yang diminta sudah tersedia salinannya diatas meja, dan si petugas tinggal memberikannya langsung. Hasilnya adalah layanan yang lebih cepat dan sekaligus keamanan yang baik

2) Cara Kerja Server Proxy
Proxy server memotong hubungan langsung antara pengguna dan layanan yang diakases. Caranya pertama-tama melakukan perubahan alamat IP, membuat pemetaan dari alamat IP jaringan lokal (alamat IP privat) ke suatu alamat IP proxy, yang digunakan untuk jaringan luar atau internet (alamat IP Publik). Pada prinsipnya hanya lamat IP proxy tersebut yang akan diketahui secara umum di internet, proxy juga berfungsi sebagai network address translator (NAT).
Ada tiga macam fungsi dari server proxy, yakni:
 Connection Sharing
Konsep dasar server proxy dan firewall, pengguna tidak langsung berhubungan dengan jaringan luar atau internet, tetapi harus melewati suatu gateway, yang bertindak sebagai batas antara jaringan lokal dan jaringan luar. Gateway ini sangat penting, karena jaringan lokal harus dapat dilindungi dengan baik dari bahaya yang mungkin berasal dari internet, dan hal tersebut akan sulit dilakukan bila tidak ada garis batas yang jelas jaringan lokal dan internet.

Gateway juga bertindak sebagai titik dimana sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung kepadanya, dan suatu koneksi ke jaringan luar juga terhubung kepadanya. Dengan demikian, koneksi dari jaringan lokal ke internet akan menggunakan sambungan yang dimiliki oleh gateway secara bersama-sama (connection sharing). Dalam hal ini, gateway adalah juga sebagai proxy server, karena menyediakan layanan sebagai perantara antara jaringan lokal dan jaringan luar atau internet
 Filtering
Fungsi penyaringan/filtering dilakukan dengan cara: Bekerja pada layer aplikasi sehingga berfungsi sebagai penyaring paket dari firewall (firewall packet filtering) yang digunakan untuk melindungi jaringan lokal dari serangan atau gangguan yang berasal dari jaringan internet. Berfungsi melakukan filtering atas paket yang lewat dari dan ke jaringan-jaringan yang dihubungkan
Dapat dikonfigurasi untuk menolak akses ke situs web tertentu pada waktu-waktu tertentu. Dapat juga dikonfigurasikan untuk hanya memperbolehkan download FTP dan tidak memperbolehkan upload FTP, hanya memperbolehkan pengguna tertentu yang bisa memainkan file-file RealAudio, mencegah akses ke email server sebelum tanggal tertentu, dan lain-lain.
 Caching
Proxy server memiliki mekanisme penyimpanan obyek-obyek yang sudah pernah diminta dari server-server di internet. Proxy server yang melakukan proses diatas biasa disebut cache server
Mekanisme caching akan menyimpan obyek-obyek yang merupakan hasil permintaan dari dari para pengguna, yang didapat dari internet. Disimpan dalam ruang disk yang disediakan (cache).
Dengan demikian, bila suatu saat ada pengguna yang meminta suatu layanan ke internet yang mengandung obyek-obyek yang sama dengan yang sudah pernah diminta sebelumnya, yaitu yang sudah ada dalam cache, maka proxy server akan dapat langsung memberikan obyek dari cache yang diminta kepada pengguna, tanpa harus meminta ulang ke server aslinya di internet. Bila permintaan tersebut tidak dapat ditemukan dalam cache di proxy server, baru
kemudian proxy server meneruskan atau memintakannya ke server aslinya di
internet
Terdapat dua jenis metoda caching object yang disimpan dalam cache bisa saja
mencapai expired, untuk memeriksanya dilakukan validasi. Jika validasi ini
dilakukan setelah ada permintaan dari klien, metode ini disebut pasif.
Pada caching aktif, cache server mengamati object dan pola perubahannya.
Misalkan pada sebuah object didapati setiap harinya berubah setiap jam 12
siang dan pengguna biasanya membacanya jam 14, maka cache server tanpa
diminta klien akan memperbaharui object tersebut antara jam 12 dan 14 siang,
dengan cara update otomatis ini waktu yang dibutuhkan pengguna untuk
mendapatkan object yang fresh akan semakin sedikit.
Pada kondisi tertentu, kapasitas penyimpanan akan terkuras habis oleh object.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan agar ruang penyimpanan cache tetap
dapat digunakan untuk melayani pengguna local, yakni dengan cara menghapus
cache.
Terdapat beberapa metode penghapusan untuk menjaga kapasitas tetap terjaga,
sesuai dengan konfigurasi yang telah ditetapkan. Penghapusan didasarkan pada
umur dan kepopuleran, semakin tua umur object akan tinggi prioritasnya untuk
dihapus. Dan juga untuk object yang tidak popular akan lebih cepat dihapus juga.

3) Transparent Proxy
Salah satu kerumitan dari proxy pada level aplikasi adalah bahwa pada sisi pengguna harus dilakukan konfigurasi yang spesifik untuk suatu proxy tertentu agar bisa menggunakan layanan dari suatu proxy server. Ini berarti pada aplikasi browser pengguna, harus dicantumkan alamat server proxy berikut port yang digunakan. Agar pengguna tidak harus melakukan konfigurasi khusus, kita bisa mengkonfigurasi proxy/cache server agar berjalan secara benar-benar transparan terhadap pengguna (transparent proxy).
Transparent Proxy memerlukan bantuan dan konfigurasi aplikasi firewall (yang bekerja pada layer network) untuk bisa membuat transparent proxy yang bekerja pada layer aplikasi
 Cara Kerja Transparent Proxy
Pengguna benar-benar tidak mengetahui tentang keberadaan proxy ini, dan apapun konfigurasi pada sisi pengguna, selama proxy server ini berada pada jalur jaringan yang pasti dilalui oleh pengguna untuk menuju ke internet, maka pengguna dengan sendirinya akan “menggunakan” proxy/cache ini.
Cara membuat transparent proxy adalah dengan membelokkan arah (redirecting) dari paket-paket untuk suatu aplikasi tertentu, dengan menggunakan satu atau lebih aturan pada firewall/router. Prinsipnya setiap aplikasi berbasis TCP akan menggunakan salah satu port yang tersedia, dan firewall membelokkan paket yang menuju ke port layanan tertentu, ke arah port dari proxy yang bersesuaian

Sebagai Contoh : Pada saat klient membuka hubungan HTTP (port 80) dengan suatu web server, firewall pada router yang menerima segera mengenali bahwa ada paket data yang berasal dari klien dengan nomor port 80. Misal kita juga mempunyai satu HTTP proxy server yang berjalan pada port 3130.
Pada Firewall router kita buat satu aturan yang menyatakan bahwa setiap paket yang datang dari jaringan lokal menuju ke port 80 harus dibelokkan ke arah alamat HTTP proxy server port 3130. Akibatnya, semua permintaan web dari pengguna akan masuk dan diwakili oleh HTTP proxy server diatas.

Konfigurasi Server (FTP)

1) Konsep Protokol Pengiriman File (FTP)
Protokol pengiriman file atau biasa disebut FTP, File Transfer Protocol, adalah sebuah protokol klien-server yang memungkinkan seorang pemakai untuk mengirim atau menerima file dari dan ke sebuah tempat/mesin dalam jaringan. Ia bekerja menurut aturan transport TCP dan sangat banyak digunakan dalam jaringan internet. Meskipun demikian juga dapat digunakan pada jaringan lokal, LAN.

Standar yang mendefinisikan FTP mendekripsikan bahwa semua operasi yang menggunakan sebuah alat operasi sederhana yang disebut model FTP. Model FTP mendefinisikan tugas-tugas dari peralatan yang berpartisipasi dalam sebuah perpindahan file, dan dua kanal komunikasi yang terbentuk diantaranya. Serta komponen-komponen FTP yang mengatur kedua kanal dan definisi terminologi yang digunakan untuk komponen-komponen tersebut.
Karena termasuk sebagai protokol klien-server, klien FTP disebut sebagai user, hal ini karena para pengguna FTP menjalankan FTP melalui sebuah mesin klien. Serangkaian operasi perangkat lunak FTP dalam sebuah mesin disebut sebagai proses. Perangkat lunak FTP yang berjalan dalam sebuah server disebut proses server FTP sedangkan yang berjalan di klien disebut proses klien FTP.

a) Kontrol koneksi FTP dan koneksi data

Konsep kritis dalam memahami FTP adalah bahwa seperti kebanyakan protokol lain yang menggunakan protokol transport TCP, ia tidak hanya menggunakan satu koneksi TCP melainkan menggunakan dua koneksi. Model FTP dirancang memerlukan dua kanal logik komunikasi antara proses server dan klien FTP:
 Kontrol koneksi, Ini merupakan koneksi logikal TCP yang dibuat ketika sebuah sesi FTP diadakan. Ia memelihara throughput selama sesi FTP dan digunakan hanya untuk melakukan pertukaran informasi control, seperti perintah FTP dan jawabannya. Ia tidak digunakan untuk mengirim file-file.
 Koneksi data, Setiap saat ketika data dikirimkan dari server ke klien atau sebaliknya, sebuah koneksi data TCP nyata dibangun di antara mereka. Data dikirimkan melalui koneksi data tersebut. Saat pengiriman file selesai, koneksi data ini dihentikan.
Alasan untuk menggunakan kanal-kanal yang berbeda ini adalah agar didapatkan keleluasaan bagaimana protokol FTP ini digunakan.
Karena fungsi kontrol dan data dikomunikasikan melalui kanal yang berbeda, model FTP membagi perangkat lunak pada tiap peralatan menjadi dua komponen logikal protokol yang bertugas untuk masing-masing kanal. Protocol interpreter (PI) adalah bagian dari perangkat lunak yang mengatur koneksi berkaitan dengan pengiriman dan penerimaan perintah berikut jawabannya. Data transfer process (DTP) bertanggung jawab terhadap pengiriman dan penerimaan data antara klien dan server. Sebagai tambahan pada dua elemen di atas, pada proses FTP user ditambahkan komponen ketiga yakni antar muka user untuk berinteraksi dengan user FTP sebagai manusia, ia tidak ditambahkan pada sisi server. Sehingga terdapat dua komponen proses FTP server dan tiga komponen proses FTP user pada keseluruhan proses FTP. Untuk lebih jelas perhatikan gambar 1.1, beserta penjelasan fungsi masing-masing elemen berikut ini.


Komponen-komponen proses FTP server
Proses FTP server terdiri dari dua elemen protokol:
 Server Protocol Interpreter (Server-PI): Juru bahasa/penghubung protocol yang bertanggung jawab untuk mengatur control koneksi pada server. Ia mendengarkan pada port khusus untuk FTP (port 21) untuk permintaan sambungan FTP yang masuk dari user (klien). Saat sebuah sambungan terjadi, ia menerima perintah dari User-PI, mengirim jawaban kembali dan mengelola proses transfer data server.
 Server Data Transfer Process (Server-DTP): DTP pada sisi server digunakan untuk mengirim atau menerima data dari atau ke User-DTP (biasanya port 20). Server-DTP mungkin tidak hanya membangun sebuah koneksi data atau mendengarkan suatu koneksi data yang dating dari user. Ia juga berinteraksi dengan file system server local untuk menulis dan membaca file-file.
Komponen-komponen proses FTP user

Proses FTP user terdiri dari tiga elemen protokol:
 User Protocol Interpreter (User-PI): Juru bahasa/penghubung protokol yang bertanggung jawab untuk mengatur kontrol koneksi pada klien. Ia menginisiasi sesi FTP dengan mengirimkan permintaan ke Server-PI. Saat sebuah sambungan terjadi, ia memroses perintah dari User-PI, mengirimkannya ke Server-PI dan menerima jawaban-jawaban kembali’ Ia juga mengelola proses transfer data user.
 User Data Transfer Process (User-DTP): DTP pada sisi user digunakan untuk mengirim atau menerima data dari atau ke Server-DTP. User-DTP mungkin tidak hanya membangun sebuah koneksi data atau mendengarkan suatu koneksi data yang dating dari server. Ia juga berinteraksi dengan file system komponen-komponen local klien.
 User Interface: Antar muka user menyediakan antar muka FTP yang lebih “friendly” untuk pengguna manusia. Ia memungkinkan penggunaan perintah fungsi FTP yang berorientasi pada pengguna ketimbang perintah internal FTP kriptik, dan juga memungkinkan untuk menyampaikan pada pengguna hasil dan informasi sesi FTP yang dilakukannya.
2) Aplikasi Penggunaan Protokol FTP

a) Macam-macam koneksi
Seperti halnya sebagian besar hubungan klien-server lainnya, mesin klien membuka koneksi ke server pada port tertentu dan server kemudian merespon klien pada port tersebut. Ketika sebuah klien FTP terhubung ke server FTP membuka koneksi ke port kontrol FTP 21. Kemudian klien memberitahu server FTP apakah akan membangun koneksi aktif atau pasif. Jenis koneksi yang dipilih oleh klien menentukan bagaimana server merespon dan transaksi port akan terjadi.

Dua jenis koneksi data:
 Koneksi aktif
Gambar 1.2 Koneksi FTP aktif (sumber http://www.deskshare.com/resources/articles/ftp-how-to.aspx)
Ketika sambungan aktif dijalankan, klien dari port tinggi mengirim permintaan ke port 21 pada server. Kemudian server membuka sambungan data ke klien dari port 20 ke range port tinggi pada mesin klien. Semua data yang diminta dari server kemudian dilewatkan melalui koneksi ini.
 Koneksi pasif
Gambar 1.3 Koneksi FTP pasif (sumber http://www.deskshare.com/resources/articles/ftp-how-to.aspx)
Ketika sambungan pasif (PASV) dijalankan, klien dari port tinggi mengirim ke port 21 pada server, klien meminta server FTP untuk membentuk koneksi port pasif,

yang dapat dilaksanakan pada port yang lebih tinggi dari 10.000. Server kemudian mengikat ke port nomor tinggi untuk sesi khusus ini dan menyerahkan nomor port kembali ke klien. Klien kemudian membuka port baru yang telah disetujui untuk koneksi data. Setiap data meminta klien untuk membuat hasil dalam koneksi data terpisah. Kebanyakan klien FTP modern mencoba untuk membuat sambungan pasif ketika meminta data dari server.

b) Pada sisi User

c) Gambar 1.4 Browser sebagai antar muka pengguna FTP
FTP merupakan cara paling umum untuk melakukan proses pemindahan file-file dari sebuah FTP server ke komputer pengguna, misalnya untuk mengunduh file dokumen, gambar, program maupun file-file image DVD installer Linux. Juga dapat melakukan pemindahan file-file dari komputer pengguna ke server misalnya untuk keperluan hosting web pengguna.
Jika hanya memerlukan untuk mengunduh file-file dari situs internet dapat pula dilakukan dengan menggunakan aplikasi browser sebagai antar muka pengguna seperti dicontohkan pada Gambar 1.4. Aplikasi penggunaan protokol FTP di sisi user/pengguna dilakukan dengan menggunakan antar muka pengguna FTP klien

untuk dapat memindah sejumlah file yang besar atau folder dengan lebih mudah dan efisien.
Sistem operasi yang saat ini banyak digunakan biasanya sudah dilengkapi dengan aplikasi FTP clent yang berbasis teks. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5 di bawah ini adalah aplikasi FTP clent berbasis teks command DOS pada system operasi Windows.
Gambar 1.5 Command DOS pada MS Windows sebagai antar muka pengguna FTP
Perintah untuk memulai aplikasi FTP klien adalah dengan mengetik C:> ftp maka prompt akan berubah menjadi ftp> jika ingin menghubungi server 192.168.0.2 dilakukan dengan mengetikkan ftp>open 192.168.0.2. Sebelum terjadi koneksi kita akan diminta menuliskan username dan password, sebagai user kebanyakan maka kita isikan username User <192.168.0.2:<none>>: anonymous kemudian Password: bambang@gmail.com (alamat email dan tidak terbaca waktu diketikkan). Jika berhasil maka server akan menjawab 230 Logged on lalu muncul prompt ftp> berarti saat itu kita sudah terkoneksi dengan Server FTP 192.168.0.2. Selanjutnya kita bisa melakukan aplikasi kirim terima file. Langkah memulai aplikasi FTP klien pada DOS (gambar 3) sama dengan yang dapat dilakukan pada terminal UNIX/Linux.
Terdapat banyak sekali aplikasi antar muka dari pihak ketiga (3rd party software) FTP klien tidak berbayar yang dapat diunduh dari situs-situs internet yang dapat

diinstal pada system operasi komputer. Salah satunya adalah Filezilla (Gambar 1.6) yang mampu berjalan di atas system operasi Windows, Linux maupun Mac berbasis grafis dan dapat diunduh dari URL http://filezilla-project.org/ download.php. Antar muka FTP klien yang lain misalnya: WinFTP, FireFTP, FTPExplorer, CyberDuck, CuteFTP, dan masih banyak lagi yang gratis maupun berbayar.Pada kebanyakan aplikasi antar muka FTP klien ditampilkan dengan bentuk grafis dan menampilkan proses koneksi data, direktori server FTP dan direktori komputer lokal.
Gambar 1.6 Klien FTP Filezilla sebagai antar muka pengguna FTP
Pada saat akan dimulai proses koneksi pengguna diwajibkan untuk masuk menggunakan username, untuk pengguna umum biasanya masuk dengan anonymous, lalu harus mengisikan password, biasanya berupa alamat email. Hal tersebut merupakan proses yang terjadi pada kanal port 21 kontrol koneksi aplikasi FTP. Setelah tersambung, baru dapat melakukan koneksi data, yakni

proses kirim terima data pada kanal port yang lain. Karena proses kerja protokol FTP menggunakan dua kanal/port TCP.

d) Pada sisi Server

FTP server adalah suatu server yang menjalankan piranti lunak/software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file sehingga server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP klien. Port standar yang digunakan oleh Server FTP adalah 21. Ketika user mencoba untuk log in, server FTP menggunakan standar system panggilan untuk memeriksa username dan password dengan membandingkan yang ada pada file password system. Jika berhasil login dengan benar user diberi akses untuk masuk ke Server FTP, maka user/klien dapat men-mengunduh, mengunggah, mengganti nama file, menghapus file, dll sesuai dengan ijin/ permission yang diberikan oleh FTP server.
Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut :
• Untuk tujuan sharing data, menyediakan indirect atau implicit remote computer
• Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
• Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien
Berbeda dengan antar muka FTP klien yang telah disediakan oleh system operasi kebanyakan dewasa ini, piranti lunak Server FTP harus diinstal dan dikonfigurasi sendiri. Kebanyakan piranti lunak Server FTP bisa didapatkan dengan gratis, mereka biasanya dibuat khusus untuk masing-masing platform system operasi. Demikian juga platform windows, system operasi tidak menyertakan aplikasi Server FTP di dalamnya, kita bisa mengaplikasikan server FTP di windows server dengan menginstal melalui menu Add Remove Program, Application Server, IIS (Internet Information Services) pada pilihan FTP Services. Sistem windows server akan menggunakan CD/DVD installer untuk melakukan instalasi server FTP hingga selesai dan server FTP siap untuk digunakan.
Piranti lunak aplikasi FTP server dari pihak ke-3 seperti Filezilla Server yang berbasis grafis juga dapat dinstal dan dioperasikan pada platform windows seperti gambar 1.7 di bawah ini.

Gambar 1.7 FTP Server Filezilla pada SO Windows
Untuk platform SO Linux/UNIX server FTP standar / tradisional sudah disertakan di dalamnya yakni dapat dieksekusi melalui inetd (daemon superserver internet).

Sabtu, 27 September 2014

Konfigurasi Server NTP

1) Konsep Protokol Pewaktu Jaringan (NTP)

Network Time Protocol (NTP) merupakan sebuah mekanisme atau protokol yang digunakan untuk melakukan sinkronisasi terhadap penunjuk waktu dalam sebuah sistem komputer dan jaringan. Proses sinkronisasi ini dilakukan di dalam jalur komunikasi data yang biasanya menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. Sehingga proses ini sendiri dapat dilihat sebagai proses komunikasi data biasa yang hanya melakukan pertukaran paket-paket data saja.
NTP menggunakan port komunikasi UDP nomor 123. Protokol ini memang didesain untuk dapat bekerja dengan baik meskipun media komunikasinya bervariasi, mulai dari yang waktu latensi / tundanya tinggi hingga yang rendah, mulai dari media kabel sampai dengan media udara. Protokol ini memungkinkan perangkat-perangkat komputer kita untuk tetap dapat melakukan sinkronisasi waktu dengan sangat tepat dalam berbagai media tersebut.

2) Sejarah NTP
NTP merupakan sebuah aplikasi yang berbasiskan Internet protocol yang paling lama, paling tua dan paling terdistribusi yang berjalan dalam Internet tanpa berhenti sedikitpun. NTP ditemukan pada tahun 1984 oleh seseorang bernama Dave Mills yang berasal dari Universitas Delaware.

NTP sampai saat ini sudah tercipta sebanyak empat versi. NTP versi 0 atau cikal-bakal NTP protokol berawal pada tahun 1985. Versi percobaan ini akhirnya di dokumentasikan menjadi NTP versi 1 tiga tahun kemudian dalam RFC-1059. Kemudian pada tahun 1989 muncul versi 2 dari NTP yang di dalamnya terdapat cukup banyak fasilitas yang baru.
Pada tahun 1992, versi 3 NTP muncul ke dunia Internet dengan konsep konsep baru terhadap penanganan error dan analisisnya untuk membuat perhitungan waktu lebih akurat.
Namun, versi ini tidak bertahan lama karena setelah dilakukan evaluasi dan revisi yang teliti, dalam tahun yang sama juga, para peneliti merasa membutuhkan sebuah nomor versi baru untuk revisinya tersebut. Maka, jadilah NTP versi 4 yang lebih baik dan lebih banyak fasilitasnya daripada versi 3 nya. Salah satu fasilitasnya adalah adanya versi tambahan yang dibuat sangat ringan yang diberi nama SNTP.

3) Prinsip Kerja NTP
NTP bekerja dengan menggunakan algoritma Marzullo dengan menggunakan referensi skala waktu UTC. Sebuah jaringan NTP biasanya mendapatkan perhitungan waktunya dari sumber waktu yang terpercaya seperti misalnya radio clock atau atomic clock yang terhubung dengan sebuah time server. Kemudian jaringan NTP ini akan mendistribusikan perhitungan waktu akurat ini ke dalam jaringan lain.
Sebuah NTP klien akan melakukan sinkronisasi dengan NTP server dalam sebuah interval pooling yang biasanya berkisar antara 64 sampai 1024 detik. Namun, waktu sinkronisasi ini biasa berubah secara dramatis bergantung kepada kondisi dan keadaan jaringan yang akan digunakannya.
NTP menggunakan sistem hirarki dalam bekerja dan melakukan sinkronisasinya. Sistem hirarki ini menggunakan istilah Clock stratum atau strata untuk menggambarkan tingkatan-tingkatannya.
 Stratum 0, penghitung waktu eksternal seperti misalnya GPS clock, atomic clock atau radio clock yang sangat akurat.

 Startum 1, clock strata tingkat pertama merupakan perangkat komputer yang melakukan sinkronisasi dengan stratum 0.
 Stratum 2, clock strata tingkat kedua merupakan perangkat yang dikirimi perhitungan waktu oleh stratum 1 secara langsung dengan menggunakan protokol NTP.
 Stratum 3, clock strata tingkat ketiga merupakan perangkat yang dikirimi perhitungan waktu oleh stratum 2 secara langsung dengan menggunakan protokol NTP.
 Stratum 4, clock strata tingkat ketiga merupakan perangkat yang dikirimi perhitungan waktu oleh stratum 3 secara langsung dengan menggunakan protokol NTP.
 Begitu seterusnya sistem hirarki berjalan. Hanya Stratum 0 – 15 yang dianggap valid, stratum 16 digunakan untuk menunjukkan bahwa peralatan/mesin dimaksud tidak tersinkronisasi waktunya.
Gambar 5.1 Hirarki strata pada NTP
Parameter kedua, NTP akan melakukan proses komparasi terhadap beberapa perhitungan waktu dari beberapa server. Sebuah perangkat NTP yang memiliki pencatatan waktu yang paling berbeda dengan yang lainnya pasti akan dihindari oleh perangkat-perangkat lainnya, meskipun nilai stratumnya paling rendah dibandingkan dengan mesin yang lain.

NTP versi 4 biasanya dapat menjaga ketepatan waktu hingga 10 millisecond 1/100 detik dalam media komunikasi publik atau Internet. Di dalam jaringan lokal yang kondisinya ideal, NTP dapat menjaga ketepatan perhitungannya hingga 20 microsecond atau 1/5000 detik.
Timestamp atau pencatatan waktu yang digunakan oleh protokol NTP adalah sepanjang 64-bit yang terdiri dari 32-bit pertama untuk perhitungan detik, dan 32-bit berikutnya untuk perhitungan pecahan dari satuan detik. Dari spesifikasi ini, maka NTP akan memiliki skala waktu sebesar 2/32 detik atau sebesar 136 tahun dengan berdasarkan perhitungan menggunakan teori resolusi 2 -32 detik (sekitar 0.233 nanosecond).
Meskipun perhitungan waktu NTP akan kembali berulang ketika sudah mencapai 2 32 , implementasinya dibuat sedemikian rupa sehingga waktu NTP tidak akan terganggu dengan program-program penyesuai waktu lainnya. Lagi pula fasilitas NTP pada perangkat-perangkat komputer juga paling lama digunakan selama beberapa decade saja, jadi jika berjalan dengan baik maka aplikasi NTP tidak akan mengalami masalah berarti.

4) Piranti Lunak Server NTP
Implementasi referensi NTP, bersama dengan protokolnya, secara terus menerus dikembangkan selama lebih dari 20 tahun. Kompatibilitas mundur (backward compatibility) tetap dipertahankan sebagai fitur baru yang telah ditingkatkan. Ini berisi beberapa algoritma yang sensitif, terutama untuk menetapkan jam, yang dapat berbeda ketika disinkronisasi ke server yang menggunakan algoritma yang lain/berbeda. Perangkat lunak ini telah ditanamkan ke hampir semua platform komputasi, termasuk PC. Ini berjalan sebagai daemon yang disebut ntpd bawah unix atau sebagai layanan/services di bawah Windows. Waktu Referensi didukung dan offset mereka disaring dan dianalisis dalam cara yang sama seperti server remote, meskipun mereka biasanya diawasi/dijaga lebih sering.
SNTP. Implementasi NTP yang kurang kompleks, menggunakan protokol yang sama tetapi tanpa memerlukan penyimpanan state atas waktu yang lama, dikenal sebagai Simple Network Time Protocol (SNTP). Hal ini digunakan dalam


beberapa perangkat embedded dan aplikasi yang tidak memerlukan waktu akurasi tinggi.
Semua versi Microsoft Windows sejak Windows 2000 dan Windows XP memasukkan Windows Time Service ("w32time"), yang memiliki kemampuan untuk melakukan sinkronisasi jam komputer ke server NTP. Versi pada Windows 2000 dan Windows XP hanya menerapkan Simple NTP, dan belum memenuhi beberapa aspek dari versi 3 NTP standar. Dimulai Windows Server 2003 dan Windows Vista, disertakan implementasi yang mengacu secara penuh pada NTP standar.
Pada pergantian hari terdapat kejadian lompatan waktu, ntpd menerima pemberitahuan dari salah satu file konfigurasi, jam referensi yang digunakan atau server remote. Karena kebutuhan waktu yang harus tampak meningkat, lompatan kedua dimasukkan dengan urutan 23:59:59, 23:59:60, 00:00:00. Meskipun jam sebenarnya dihentikan selama kejadian, setiap proses yang mengurutkan sistem waktu menyebabkan ia meningkat dengan jumlah kecil, agar menjaga urutan peristiwa. Jika memang diperlukan, lompatan kedua akan dihapus dengan melompati 23:59:59.